Dengan kekalahan ini, Armenia terpaku di peringkat keempat dengan tiga poin dari tiga laga. Armenia bisa kian melorot tergantung hasil laga Denmark melawan Bulgaria, yang sedang berlangsung. Sementara Italia kokoh di puncak klasemen dengan tujuh poin dari tiga laga.
Menjamu Italia di Stadion Hrazdan, pelatih Armenia Vardan Minasyan berupaya memenangi pertarungan di lini tengah dengan memasang lima gelandang, menopang Yura Mosviyan sebagai penyerang tunggal.
Sementara pelatih tim tamu, Cesare Prandelli, memasang formasi empat gelandang, satu berperan sebagai gelandang serang, dilakoni oleh Riccardo Montolivo. Mario Balotelli, yang awalnya disiapkan untuk berduet dengan Pablo Osvaldo di lini depan, tiba-tiba mengundurkan diri karena sakit demam. Posisinya digantikan Sebastian Giovinco.
Italia mengambil inisiatif serangan di awal laga dan langsung mencetak gol pembuka akhirnya pada menit ke-11. Tendangan penalti diberikan wasit untuk Italia karena handball Mkoyan. Pirlo mengarahkan bola ke sudut kanan bawah gawang Armenia, mengecoh kiper lawan, mengubah kedudukan jadi 0-1 untuk Italia.
Setelah gol tersebut, perlahan skuad Havaqakan mengambil alih penguasaan bola. Lima gelandang mereka aktif menekan gelandang tiga gelandang Italia dan segera melancarkan serangan balik cepat begitu berhasil merebut bola.
Hasilnya, Mkhitarian mencetak gol balasan di menit ke-27. Bola berhasil direbut gelandang Armenia dari Maggio dan jatuh di kaki Mkhitarian. Pemain bernomor 18 itu berhasil melewati hadangan Barzagli dan menjaringkan bola ke sudut kiri bawah gawang lawan, menaklukkan Buffon. Kedudukan berubah menjadi 1-1.
Pertahanan Italia semakin terlihat gugup menghadapi tekanan gelandang lawan. Sejumlah kesalahan individu memudahkan Armenia melakukan serangan balik, seperti yang terjadi pada menit ke-38. Menerima umpan terobosan, Ozbiliz dari sayap kanan melepaskan tendangan dari luar kotak penalti ke sudut dekat. Bola masih bisa ditepis Buffon.
Peluang didapat kembali oleh Armenia pada menit ke-42. Usai merebut bola dari bek lawan, Arzumanyan melepaskan tendangan dari luar kotak penalti namun masih mudah bagi Buffon menjinakkannya. Kedudukan 1-1 bertahan hingga akhir babak pertama.
Azzurri berusaha mengendalikan pertandingan sejak babak kedua dimulai. Peluang diciptakan Giovinco pada menit ke-50, namun tendangannya dari sisi kanan kotak penalti lawan menerima umpan terobosan masih tinggi di atas mistar gawang.
Armenia membalas enam menit kemudian lewat serangan balik. Menerima umpan silang dari sayap kanan, tendangan David Manoyan dari sayap kanan masih bisa ditepis Buffon.
Masuknya Stephan El-Shaarawy menggantikan Giovinco membuat permainan Italia lebih mengalir dan meningkatkan penguasaan bola Azzurri. Hasilnya, Italia lebih banyak menciptakan peluang dan akhirnya gol pun tercipta pada menit ke-64. Menerima umpan silang Pirlo dari sayap kanan, sundulan De Rossi dari jarak dekat sempat menerpa mistar sebelum masuk ke gawang, dan mengubah kedudukan menjadi 1-2 untuk tim tamu.
Gol tersebut membuat Italia lebih percaya diri, tekanan demi tekanan terus dilakukan. Namun Armenia sempat membalas pada menit ke-70. Menerima umpan silang datar di kotak penalti, tendangan Movsisyan di depan gawang berhasil dihalau bek lawan.
Azzurri justru menambah golnya pada menit ke-81, berawal dari tendangan bebas di bagian kanan depan kotak penalti lawan. De Rossi mengarahkan bola ke tiang jauh yang dikonversi Osvaldo lewat sundulan. Gol tercipta dan mengubah kedudukan menjadi 1-3.
Susunan pemain:
Armenia: Roman Berezovsky; Robert Arzumanyan, Hrayr Mkoyan, Valeri Aleksanyan, Artak Edigaryan; Karlen Mkrtchain, Artur Edigaryan (Artur Harutyunian 65’), Henrikh Mkhitarian, Davit Manoyan (Artur Sarkisov 76’), Aras Ozbiliz; Yura Movsisyan. Pelatih: Vardan Minasyan.
Italia: Gianluigi Buffon; Christian Maggio, Domenico Criscito, Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci; Claudio Marchisio, Daniele De Rossi, Andrea Pirlo (Emmanuelle Giaccherini 74’); Riccardo Montolivo (Antonio Candreva 90’); Pablo Daniel Osvaldo, Sebastian Giovinco (Stephan El-Shaarawy). Pelatih: Cesare Prandelli.
0 comments:
Post a Comment